To de point aja deh, riset ini sudah lebih dari 2
tahun yang lalu mengenai komposisi sayuran pasar gedebage, bahkan sudah ada
yang mendahului risetnya, yaitu, para dosen peneliti muda unpad tahun 2007,
tentang PENGARUH
PENGOLAHAN LIMBAH SAYURAN SECARA MEKANIS TERHADAP KECERNAAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN
PROTEIN PADA AYAM
KAMPUNG
SUPER (ayam kamper, pen) (https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CCcQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpustaka.unpad.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2009%2F10%2Fpengaruh_pengolahan_limbah_sayuran.pdf&ei=vt4cUqfRBYL8rAfu_4GQBw&usg=AFQjCNFaFKkj__0xIU4tMfyLFJa4xXtBh)
Kali
ini yang kami lakukan lebih ekstrim, karena telah diketahui bahwa sampah
sayuran memiliki kandungan protein yang cukup (20% menurut peneliti unpad dan
17,8% riset kami). Maka kami memberanikan diri untuk melakukannya dengan obyek
ayam broiler.
Riset dilakukan
kepada 200 ekor ayam broiler usia 40 hari dengan bobot rata-rata 2kg/ekor,
mereka (ayam-ayam ini) mampu menghabiskan 30kg sampah sayur dalam waktu 10 menit.
Perlu diketahui sampah sayur ini melalui 3 proses ; 1.pencacahan,
2.pemerasan/press, dan 3.pengukusan/steam (10menit). Sebelum dicacah dan di
press sampah sayuran ini berbobot 100kg, jadi kesimpulannya menghabiskan sampah
sayuran seberat 100 kg membutuhkan waktu hanya 10 menit. Nah tinggal kalikan
aja untuk menghabiskan sampah sayuran pasar butuh berapa banyak ayam kira-kira.
Ini memang
bukan total solusi tapi setidaknya bisa menjadikan landasan dalam menghabiskan
sampah organic yang konon katanya butuh waktu berhari-hari atau
berminggu-minggu. Tunggu deh update berikutnya…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar