Balai kota Bandung tanggal 25 april 2009 pukul 7.00 pagi acara “Pencanangan Rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup seDunia Tahun 2009 dimulai. Rangkaian acara hari itu terdiri dari ; sepeda bebersih, launching Bandung Green and Clean oleh Bapak Wali kota Bandung, Lomba menggambar tingkat SD dan hiburan. Undangan disebar mengundang seluruh jajaran pejabat pemerintah dari Kepala dinas, direktur perusahaan daerah hingga camat dan lurah termaksud RW-RW. Tidak ketinggalan LSM-LSM lingkungan, para pakar lingkungan, aktivis dan praktisi lingkungan sampai kepada pelaku pertanian dan penyuluh pertanian.....
Acara yang sedianya dihadiri oleh Bapak Walikota didelegasikan kepada wakilnya Bapak Ayi V. Acara dibuka oleh ketua panitia, dilanjutkan dengan sambutan dari wakil wali kota kemudian Bapak Yosef dari unilever. Dari keseluruhan pembicara yang hadir menyampaikan beberapa hal yang pada prinsip memiliki kesamaan pandangan, yaitu : permasalahan lingkungan adalah tanggung jawab bersama oleh karena itu paradigma yang berkaitan dengan ide penanganan masalah lingkungan patut menjadi perhatian dan mutlak harus ada perubahan.
Acara ditandai dengan pelepasan burung yang dilakukan oleh Bapak Ayi dan Bapak Yosef serta para wakil delegasi yang hadir. Bapak Ayi V mengatakan akan mencanangkan 4500 warga perduli Lingkungan dan menginstruksikan kepada para Camat untuk mennyertakan RW-RW di wilayahnya dalam upaya yang berkaitan dengan acara hari itu. Karena ini adalah sebuah rangkaian acara maka tentunya masih ada kegiatan-kegiatan lain di hari-hari yang akan datang, yaitu : sebuah lomba perduli lingkungan yang mensyartkan beberapa kriteria untuk bisa memenangkan lomba tersebut, formulirnya dicantumkan di harian pikiran rakyat yang dibagi-bagikan di hari tersebut atau bisa di unduh di situs www.pikiran-rakyat.co.id
Dihari tersebut kecil-or berbincang dengan Bapak Rohaji (aktivis lingkungan) dan Bapak Cece H Iskandar (Dirut PD Kebersihan).
“Menyikapi statement dari para pembicara mengenai kesadaran publik akan lingkungan dan keperdulian akan keadaan. Jika sebagian masyarakat atau seluruh masyarakat sadar dan perduli bagaimana seharusnya pemerintah dan lembaga-lembaga lain bersikap?”
Rohaji : Tentu saja kesadaran masyarakat yang berujung kepada keperduliannya kepada lingkungan akan menjadikan lingkungannya lebih baik, setidaknya ada progress ke arah yang lebih baik. Untuk pemerintah dampaknya lebih kongkret lagi, terutama mengenai masalah sampah, jika sampah berkurang maka cost akan berkurang. Untuk itu pemerintah sudah pasti untung.
Cece : Memang dari hari ke hari volume akhir buang sampah ke TPA signifikan pengurangannya, sudah mencapai angka puluhan truk per hari.
Rohaji : itu adalah bukti bahwa masyarakat Kota Bandung melakukan 3R, jika demikian jangan sampai masyarakat meninggalkan hal ini. Agar prestasi ini bisa terjaga dan diharapkan aka ada peningkatan, seharusnya masyarakat diberikan insentif dari kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Sebab kunci keberhasilan program ini ada di masyarakat, jika masyarakat sadar maka akan terjadi perubahan, oleh karena itu pola pikir masyarakat harus berubah.
Kesimpulan : Artinya masyarakat harus tahu dan sadar fakta buruk hari dan yang lalu, kemudian merasionalisasi fakta tersebut sehingga akan memunculkan metode perubahannya. Membuat masyarakat faham akan fakta buruk hari ini membutuhkan agen perubahan atau kader perubahan yang bersifat menyeluruh dan terjun langsung. Setidaknya hari ini sebagian masyarakat sudah melakukan perubahan hanya saja apa dilakukan masyarakat bersifat parsial dan unmetodik, jadi masyarakat membutuhkan perhatian dan arahan agar kegiatanya bisa berkesinambungan.
Perhatian dan arahan inilah yang menjadi tugas pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), pemerintah memiliki power dan akses, LSM memiliki akses yang seharusnya di sharing ke masyarakat. Namun semua itu tidak akan berarti tanpa perhatian dan keikhlasan, serta kesungguhan.
Sabtu, 02 Mei 2009
Pencanangan Hari Lingkungan Hidup Kota Bandung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar