“Setiap kegiatan yang dilakukan manusia selalu menghasilkan sampah”
(BALI FOKUS)
Definisi Sampah atau limbah :
Limbah atau sampah adalah berbagai benda padat atau cair yang terbuang dari hasil kegiatan manusia atau alam dan dianggap tidak berguna. (BALI FOKUS)
Mukadimah
Islam adalah Din yang di dalamnya termuat berbagai metoda solving prolem yang mengakar kuat kepada aqidahnya. Segala persoalan dan penyelesaiannya berdasarkan kepda aqidah Islam. Kebersihan dan kesucian adalah salah satu syari’at Islam, mencintai sesama dan mencintai lingkungan adalah cabang dari beberapa bagian aturannya. Kebersihan dan kesucian bukan lagi akhlak – melainkan aqidah Islam, Islam mengajarkan kebersihan dengan bersuci sedikitnya 5 kali dalam 1 hari, menyarankan untuk selalu dalam bersih dan suci dalam hamper setiap waktu, sampai-sampai untuk tidurpun Islam mengajarkan untuk senantyasa suci.
Kebersihan dan kesucian tidak dapat luput dari aqidah Islam, ia (kebersihan dan kesucian) adalah syari’at Islam, dan setiap muslim yang taqwa wajib untuk menjaga diri dan lingkungannya dari najis dan kekotoran..................
Di sisi lain Islam bukalah ajaran individualis (eksklusive) dan bukan juga mengajarkan kolektivisme (bergolong-golongan) dalam membangun kemashlahatan dan membina ukhwah. Islam tidak mengenal system sosial yang di gembar-gemborkan barat dengan label sosialisme atau komunisme, yang menganut aturan kolektivitas. Islam membenarkan berkelompok dalam harakah untuk membentuk pola-pola berpikir (fikrah) yang Islami, sejalan dengan itu Islam menolak eksklusivitas atau berlebihan dalam berkelompok, yaitu menganggap kelompoknya yang paling atau ter benar. Yang benar dalam pandangan Islam adalah fikrah (pola berpikir) berdasarkan aqidah Islam, yaitu : Syari’ah Islam.
Dan , tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah kepadamu, dan jika kamu mengingkari , maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(q.s. Ibrahim(14) ayat 7)
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali .(q.s. ar Ruum (30) ayat 41)
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik ; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.(q.s. al Maidah (5) ayat 6)
Rangkaian 3 buah ayat Al Qur’an di atas adalah salah satu indikator di dalam Islam mengenai nikmat yang harus di syukuri, kerusakan alam akibat tangan-tangan manusia dan ajaran kebersihan. Dari manapun kita memulai untuk mengkaji ketiga ayat tersebut hasilnya adalah sama, kurang lebih dapat disimpulkan bahwasannya Islam mengajarkan kebersihan, mensyukuri nikmat dengan mengoptimalkan setiap daya dan sumber daya, menjaganya agar lestari untuk kemashlahatan, tidak sebaliknya yaitu berdekatan atau bahkan bergelimang kekotoran (najis), kufur atau ingkar kepada nikmat Allah s.w.t., merusak alam, memanfaatkannya untuk kepentingan sesaat, tidak peduli akan dampak kerusakan serta kerugiannya. Lebih konyolnya lagi biasanya manusia seperti ini malah berkata bahwasannya dia telah melakukan perbaikan (q.s. al Baqarah (2) ayat 11).
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia selalu menghasilkan sampah.
Fakta di atas tidak dapat di pungkiri, sejujurnya setiap makhluk hidup menghasilkan limbah. Sesuatu yang terjadi secara spontan dan sadar serta tidak lepas dari tiap gerak hidup makhluk, kemudian ia tidak berdaya untuk menghindarinya adalah takdir, lebih spesifik itu adalah suratan yang jelas yang tidak mungkin dihindari siapa saja. Inilah sunnatuLLah, qadar Allah azwa. Yang telah tetap kejadiannya. Hakekat kejadian adalah interaksi benda dengan benda (mahluk dengan mahluk). Contoh: peristiwa tabrakan, kebakaran, dll.
Allah telah menciptakan khasiat/karateristik/sifat-sifat pada semua mahluk sesuai dengan nidzham wujud. Misalnya: khasiat membakar pada api, khasiat memotong pada pisau serta adanya kebutuhan jasmani dan naluri pada manusia. Penciptaan mahluk dengan segala karateristik (ketetapan) nya inilah yang disebut qadar. Dalam hal ini tidak ada campur tangan manusia sedikitpun namun ia wajib mengimani bahwa qadar itu hanya dari Allah. Seluruh khasiat benda/mahluk memiliki kecenderungan untuk digunakan oleh manusia untuk beramal / berbuat berupa kebaikan atau keburukan.
Berkaitan dengan limbah atau sampah yang selalu beriringan dengan makhluk dalam tiap geraknya juga mempunyai kecenderungan kepada sifat-sifat yang tertanam di dalam jiwa-jiwa makhluk. Tiap-tiap makhluk memiliki caranya sendiri untuk menetralisir apa-apa yang ia perbuat dan hasilkan. Contohnya : seekor kucing selalu berusaha menggali tanah jika hendak mengeluarkan kotoran, kemudian ia (kucing tersebut berusaha untuk menutupnya sesuai dengan kemampuannya. Manusia menghasilkan sampah atau limbah, kenapa menjadi suatu persoalan yang pemecahannya menjadi teramat rumit dan berbelit-belit. Kuncinya ada di dalam rasa tanggung jawab akan perbuatannya dan cermin dari rasa syukurnya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Individu manusia mungkin tidak mampu menyelesaikan persoalan sampah ini, namun sekelompok manusia apalagi terorganisir rapi, di biayai oleh masyarakat, tidak mampu mengatur persoalan yang ironisnya di hasilkan oleh dirinya sendiri, tidak mencerminkan dirinya sebagai manusia. Seekor kucing mungkin tidak bisa rapi dalam menutupi kotoran yang dihasilkannya, itupun karena media alami yang menjadi tempatnya membuang kotoran telah terganti dengan media hasil rekayasa manusia. Jika saja manusia lebih bersahabat dalam mengelola lingkungannya maka si kucing akan lebih rapi dalam membungkus kotoran hasil dari dirinya. waLlahu a’lam.
Solusi Islam dalam penanggulangan Sampah atau Limbah.
Manusia sebagai makhluk yang mulia, dilebihkan dalam banyak hal di dalam dirinya, diberikan kekuasaan untuk mengelola bumi, tetapi ia tidak mampu mengelola kotoran yang dihasilkannya sendiri adalah sebuah kekufuran (pengingkaran) terhadapat nikmat yang telah diterimanya, menjadikannya tidak lebih baik dari seekor kucing, bahkan lebih buruk lagi.(q.s. al A’raaf (7) ayat 179).
Sampah sebagai limbah buangan, tidak terpakai, tidak memiliki nilai ekonomis adalah kewajiban tiap muslim untuk mengaturnya, jika sudah ada seseorang atau kelompok orang yang telah melakukan pengaturan terhadap sampah tersebut maka pupuslah sudah kewajiban tersebut (fardhu kifayah). Namun jika sampah tidak terkendali dan pengatur sampah tidak mempu menanggulangi persoalan sampah ini, maka realitasnya sama dengan tidak ada yang mengaturnya atau mengelolannya. Artinya pemerintah sebagai pengemban amanah rakyat, petugas kemasyarakatan telah berlaku dzalim atau sekurang-kurangnya lalai, terlebih lagi masyarakat telah terbebani dengan sejumlah materi untuk melangsungkan kegiatan pengaturan sampah tersebut. Pemerintah tidak amanah dalam melaksanakan pengurusan kemasyarakatan terutama dalam menanggulangi masalah limbah atau sampah ini. Sekalipun pengelolaan sampah menjadi fardhu kifayah bagi muslimin, di dalam lingkungan rumah tangga ia menjadi fardhu ain sebelum sampah diangkat menuju TPS.
Read More......
Minggu, 12 Juni 2011
Minggu, 24 Oktober 2010
PESANAN KOMPOS BERLIMPAH ?????
Senin, 09/06/2008 - 17:56
BEKASI,(PRLM).-Departemen Pertanian (Deptan) memesan 10.000 ton kompos yang diolah dari sampah-sampah organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Kota Bekasi. Kompos itu berupa granule dan serbuk.
"Pemesanan itu berlangsung hingga empat bulan ke depan atau sampai Oktober," ujar Direktur PT Godang Tuajaya, Roni Sitorus, di tempat pembuatan kompos TPA Bantar Gebang, Senin (9/6).
Kompos itu nantinya akan dipergunakan untuk pemupukan tanaman hortikultura, persawahan, dan tambak udang. Roni menjual kompos granule seharga Rp 1.250 per kilogram, sedangkan kompos serbuk Rp 750 per kilogram.
Setiap harinya, ia mampu memproduksi 35-40 ton kompos dari 5.000-5.500 ton yang dikirim oleh DKI Jakarta.(A-153/A-50)*** Read More......
BEKASI,(PRLM).-Departemen Pertanian (Deptan) memesan 10.000 ton kompos yang diolah dari sampah-sampah organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Kota Bekasi. Kompos itu berupa granule dan serbuk.
"Pemesanan itu berlangsung hingga empat bulan ke depan atau sampai Oktober," ujar Direktur PT Godang Tuajaya, Roni Sitorus, di tempat pembuatan kompos TPA Bantar Gebang, Senin (9/6).
Kompos itu nantinya akan dipergunakan untuk pemupukan tanaman hortikultura, persawahan, dan tambak udang. Roni menjual kompos granule seharga Rp 1.250 per kilogram, sedangkan kompos serbuk Rp 750 per kilogram.
Setiap harinya, ia mampu memproduksi 35-40 ton kompos dari 5.000-5.500 ton yang dikirim oleh DKI Jakarta.(A-153/A-50)*** Read More......
Jangan Musuhi Sampah!
Rabu, 24 Juni 2009 | 18:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Setiap harinya warga Jakarta menyumbangakan 6.000 ton sampah. Dengan jumlah sebanyak itu, tentu saja banyak masalah yang dapat ditimbulkan. Meski begitu, sebaiknya sampah jangan dimusuhi. Jadikanlah sahabat.Demikian yang dikatakan Tresnowati Gito, ketua Masyarakat Peduli Sampah, di Jakarta, Rabu ( 24/6 ).
Untuk menciptakan perasaan tersebut, yang harus dilakukan adalah menumbuhkan rasa kepedulian dan memiliki terhadap Jakarta. “Selama ini banyak masyarakat yang merasa hanya numpang tinggal di Jakarta, kalau rasa memiliki itu sudah ada mereka dengan sendirinya membuang sampah pada tempatnya,” ujar Tresnowati.
Ia menyadari untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tidaklah mudah, terlebih lagi pada kalangan kelas atas. “Kalau masyarakat menengah bawah lebih mudah, ketika mereka diberikan pengetahuan tentang manfaat mendaur ulang sampah mereka pasti langsung antusias. Kalau kelas atas lebih sulit karena mereka tidak mengetahui history dari sampah,” ujar dia.
.................
Namun, impian menumbuhkan kesadaran masyarakat bukanlah hal yang mustahil beberapa tahun yang lalu David Coorperider, juga memimpikan Chicago bersih dari sampah. Dan setelah kesabaran bertahun-tahun impian tersebut terwujud. “Butuh bantuan dari berbagai pihak, pemerintah, NGO dan media juga harus membantu,” ujarnya.
Peran keluarga juga tidak kalah pentingnya, orang tua seharusnya mengajarkan dan menyontohkan membuang sampah pada tempatnya. “Semua tingkah laku anak berasal dari keluarga, kalau dari kecil sudah ditanamkan pentingnya membuat sampah pada tempatnya,” papar dia.
Sementara itu, Sri Bebassari, anggota Masyarakat peduli sampah pada tempat yang sama menambahkan tempat sampah harus dalam keadaan bersih. “Cuci tempat sampah seperti mencuci piring, sediakan dua tempat sampah untuk sampah kering dan sampah basah. Pilih juga tempat sampah yang menarik” kata dia.
Di negara maju, lanjut dia, sampah telah dikelola dengan baik karena negara tersebut telah memilki UU tentang pengelolaan sampah dalam waktu yang lama. “UU pengelolaan sampah di Jepang telah mencapai umur 30 tahun, sekarang sudah banyak turunannya. Di Indonesia UU tersebut baru satu tahun dan belum tersosialisasi dengan baik,” papar dia.
Namun kita jangan berkecil hati, kata dia, karena dengan adanya UU no. 18 tahun 2008 tersebut, masalah pengelolaan sampah sedilit demi sedikit akan teratasi. “Sekarang Bantar Gebang bukan hanya tempat pembuangan sampah, tapi telah menjadi tempat pengelolaan sampah. Yang terpenting adalah, jadikan sampahku tanggung jawabku,” pungkasnya.
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/06/24/18543914/jangan.musuhi.sampah Read More......
JAKARTA, KOMPAS.com – Setiap harinya warga Jakarta menyumbangakan 6.000 ton sampah. Dengan jumlah sebanyak itu, tentu saja banyak masalah yang dapat ditimbulkan. Meski begitu, sebaiknya sampah jangan dimusuhi. Jadikanlah sahabat.Demikian yang dikatakan Tresnowati Gito, ketua Masyarakat Peduli Sampah, di Jakarta, Rabu ( 24/6 ).
Untuk menciptakan perasaan tersebut, yang harus dilakukan adalah menumbuhkan rasa kepedulian dan memiliki terhadap Jakarta. “Selama ini banyak masyarakat yang merasa hanya numpang tinggal di Jakarta, kalau rasa memiliki itu sudah ada mereka dengan sendirinya membuang sampah pada tempatnya,” ujar Tresnowati.
Ia menyadari untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tidaklah mudah, terlebih lagi pada kalangan kelas atas. “Kalau masyarakat menengah bawah lebih mudah, ketika mereka diberikan pengetahuan tentang manfaat mendaur ulang sampah mereka pasti langsung antusias. Kalau kelas atas lebih sulit karena mereka tidak mengetahui history dari sampah,” ujar dia.
.................
Namun, impian menumbuhkan kesadaran masyarakat bukanlah hal yang mustahil beberapa tahun yang lalu David Coorperider, juga memimpikan Chicago bersih dari sampah. Dan setelah kesabaran bertahun-tahun impian tersebut terwujud. “Butuh bantuan dari berbagai pihak, pemerintah, NGO dan media juga harus membantu,” ujarnya.
Peran keluarga juga tidak kalah pentingnya, orang tua seharusnya mengajarkan dan menyontohkan membuang sampah pada tempatnya. “Semua tingkah laku anak berasal dari keluarga, kalau dari kecil sudah ditanamkan pentingnya membuat sampah pada tempatnya,” papar dia.
Sementara itu, Sri Bebassari, anggota Masyarakat peduli sampah pada tempat yang sama menambahkan tempat sampah harus dalam keadaan bersih. “Cuci tempat sampah seperti mencuci piring, sediakan dua tempat sampah untuk sampah kering dan sampah basah. Pilih juga tempat sampah yang menarik” kata dia.
Di negara maju, lanjut dia, sampah telah dikelola dengan baik karena negara tersebut telah memilki UU tentang pengelolaan sampah dalam waktu yang lama. “UU pengelolaan sampah di Jepang telah mencapai umur 30 tahun, sekarang sudah banyak turunannya. Di Indonesia UU tersebut baru satu tahun dan belum tersosialisasi dengan baik,” papar dia.
Namun kita jangan berkecil hati, kata dia, karena dengan adanya UU no. 18 tahun 2008 tersebut, masalah pengelolaan sampah sedilit demi sedikit akan teratasi. “Sekarang Bantar Gebang bukan hanya tempat pembuangan sampah, tapi telah menjadi tempat pengelolaan sampah. Yang terpenting adalah, jadikan sampahku tanggung jawabku,” pungkasnya.
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/06/24/18543914/jangan.musuhi.sampah Read More......
Minggu, 17 Oktober 2010
Minggu, 26 September 2010
Beras yang Baik
Jenis beras
Pada umumnya jenis beras di bedakan melalui beberapa hal, diantaranya :
1. Bentuknya,
2. Warnanya,
3. Aromanya,
4. Kepekatan,
5. tekhnik menanam (organic & konvensional).
Varietas Padi & tekhnik yang menentukan semua perbedaan tersebut dan masing-masing varietas memiliki karakteristik yang khas.
Melalui bentuknya dapat diklasifikasikan menjadi 2 bentuk, yaitu : panjang dan bulat. Melalui warna dapat diklasifikasikan lagi antara : putih, merah, dan hitam (akhir-akhir ini ada merah putih). Aroma ada yang biasa (tidak beraroma) dan wangi pandan terkenal dengan sebutan pandan wangi. Rasa : pulen dan tidak pulen (pera/bear). Kemudian juga terdapat perbedaan secara keseluruhan melalui proses pengelolaan dan metode pemberian nutrisi, yaitu : organic dan konvensional.
.................
Semua penjelasan di atas berdasarkan kepada fakta di lapangan dan melalui pengujian oleh dinas pertanian (BALITPA SUKAMANDI 2003-2004,Informasi lebih lanjut kunjungi:http://balitpa.litbang.deptan.go.id;htpp://www.puslittan.bogor.net;www.litbang.deptan.go.id;www.knowledgebank.irri.org
Kerjasama: Badan Litbang Pertanian - IRRI). Adapun penamaan dagang (bukan merk) bisa secara bebas ditetentukan mengingat tidak ada patern mengenai penamaan dagang. Meskipun begitu ternyata penamaan dagang dianggap oleh konsumen sebagai jenis beras (varietas), sehingga ada beberapa nama yang menjadi patern di kalangan konsumen beras yang seakan-akan nama tersebut adalah varietas padi/beras.
Beras yang baik.
Beras yang baik dapat dilihat secara kasat mata dari bentuk aslinya, yaitu :
1. putih gading (kekuningan),
2. tekhnik pengupasan kulit dan penggosokkan (slyp),
3. Tingkat kekeringan.
Ada beberapa hal yang sering kita jumpai mengenai warna beras, diantaranya :
1. berwarna putih kapur, ini adalah ciri utama dari padi muda dimana beras mudah pecah dan bubuk.
2. Berwarna bening seperti plastic; ada 2 hal yang menyebabkan beras berwarna bening : pertama, beras diberi pemutih dan ke dua, beras di slyp dengan tekhik tertentu yang dampaknya beras menjadi ramping tanpa pinggang dikarenakan proses slyp yang berulang-ulang.
Pewarnaan pada beras sangat buruk bagi kesehatan karena kandungan kimia berbaya dalam zat pewarna, sekalipun tidak menggunakan pewarna tetapi melalui proses slyp yang berulang-ulang kali menyebabkan kandungan gizi beras berkurang seiring dengan terbuangnya kulit ari bahkan lapisan-lapisan lainnya.
Selain pewarnaan dan proses yang berlebihan beras juga seringkali di berikan zat aroma (biasanya aroma pandan). Tidak ubahnya dengan pewarnaan beras hal ini sangat buruk bagi kesehatan bahkan merugikan.
Broken atau pecah
Padi yang dikupas kulitnya saja cenderung berwarna, ada kekuningan, merah dan hitam. proses ini menggunkan mesin pengupas kulit (PK). Pengupasan kulit yang baik sekurang-kurang nya hingga 95% kulit terkupas, sehingga pada proses selanjutnya tidak perlu dilakukan proses slyp yang berlebihan. Proses slyp yang berlebihan dapat menyebabkan beras menjadi pecah, meskipun pecahnya beras bisa disebabkan oleh padi yang muda.
Beras organic
Beras organic adalah yang menggunakan metode penanaman tanpa kimia syntetik - sama sekali, yang hasilnya hampir sama sekali tanpa residu yang merupakan dampak dari kimia synthetic.
Semoga bermanfaat
THE BEAS
Read More......
Pada umumnya jenis beras di bedakan melalui beberapa hal, diantaranya :
1. Bentuknya,
2. Warnanya,
3. Aromanya,
4. Kepekatan,
5. tekhnik menanam (organic & konvensional).
Varietas Padi & tekhnik yang menentukan semua perbedaan tersebut dan masing-masing varietas memiliki karakteristik yang khas.
Melalui bentuknya dapat diklasifikasikan menjadi 2 bentuk, yaitu : panjang dan bulat. Melalui warna dapat diklasifikasikan lagi antara : putih, merah, dan hitam (akhir-akhir ini ada merah putih). Aroma ada yang biasa (tidak beraroma) dan wangi pandan terkenal dengan sebutan pandan wangi. Rasa : pulen dan tidak pulen (pera/bear). Kemudian juga terdapat perbedaan secara keseluruhan melalui proses pengelolaan dan metode pemberian nutrisi, yaitu : organic dan konvensional.
.................
Semua penjelasan di atas berdasarkan kepada fakta di lapangan dan melalui pengujian oleh dinas pertanian (BALITPA SUKAMANDI 2003-2004,Informasi lebih lanjut kunjungi:http://balitpa.litbang.deptan.go.id;htpp://www.puslittan.bogor.net;www.litbang.deptan.go.id;www.knowledgebank.irri.org
Kerjasama: Badan Litbang Pertanian - IRRI). Adapun penamaan dagang (bukan merk) bisa secara bebas ditetentukan mengingat tidak ada patern mengenai penamaan dagang. Meskipun begitu ternyata penamaan dagang dianggap oleh konsumen sebagai jenis beras (varietas), sehingga ada beberapa nama yang menjadi patern di kalangan konsumen beras yang seakan-akan nama tersebut adalah varietas padi/beras.
Beras yang baik.
Beras yang baik dapat dilihat secara kasat mata dari bentuk aslinya, yaitu :
1. putih gading (kekuningan),
2. tekhnik pengupasan kulit dan penggosokkan (slyp),
3. Tingkat kekeringan.
Ada beberapa hal yang sering kita jumpai mengenai warna beras, diantaranya :
1. berwarna putih kapur, ini adalah ciri utama dari padi muda dimana beras mudah pecah dan bubuk.
2. Berwarna bening seperti plastic; ada 2 hal yang menyebabkan beras berwarna bening : pertama, beras diberi pemutih dan ke dua, beras di slyp dengan tekhik tertentu yang dampaknya beras menjadi ramping tanpa pinggang dikarenakan proses slyp yang berulang-ulang.
Pewarnaan pada beras sangat buruk bagi kesehatan karena kandungan kimia berbaya dalam zat pewarna, sekalipun tidak menggunakan pewarna tetapi melalui proses slyp yang berulang-ulang kali menyebabkan kandungan gizi beras berkurang seiring dengan terbuangnya kulit ari bahkan lapisan-lapisan lainnya.
Selain pewarnaan dan proses yang berlebihan beras juga seringkali di berikan zat aroma (biasanya aroma pandan). Tidak ubahnya dengan pewarnaan beras hal ini sangat buruk bagi kesehatan bahkan merugikan.
Broken atau pecah
Padi yang dikupas kulitnya saja cenderung berwarna, ada kekuningan, merah dan hitam. proses ini menggunkan mesin pengupas kulit (PK). Pengupasan kulit yang baik sekurang-kurang nya hingga 95% kulit terkupas, sehingga pada proses selanjutnya tidak perlu dilakukan proses slyp yang berlebihan. Proses slyp yang berlebihan dapat menyebabkan beras menjadi pecah, meskipun pecahnya beras bisa disebabkan oleh padi yang muda.
Beras organic
Beras organic adalah yang menggunakan metode penanaman tanpa kimia syntetik - sama sekali, yang hasilnya hampir sama sekali tanpa residu yang merupakan dampak dari kimia synthetic.
Semoga bermanfaat
THE BEAS
Read More......
Senin, 19 Juli 2010
Minggu, 09 Mei 2010
Membuat Lubang Biopori Tidak Sulit

Pengunjung melihat berbagai informasi mengenai pentingnya air bersih serta tata cara menjaganya saat bMembuat Lubang Biopori Tidak Sulit erlangsungnya Green Festival 2009 di Parkir Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/12). Festival yang digelar yang kedua kalinya ini ingin membangunkan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya lingkungan di tengah isu perubahan iklim yang semakin terlihat dampaknya. Festival berlangsung hingga Minggu (6/12). .................
JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut data BPLHD Jakarta, Lubang Resapan Biopori (LRB) mampu meningkatkan daya resap air ke dalam tanah serta meningkatkan peran fauna tanah dan akar tanaman sehingga efektif mengatasi masalah banjir. Selain itu, LRB juga berperan dalam mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi rumah kaca. Demikian informasi yang tertera di papan biru zona air Green Festival yang digelar di Parkir Timur Senayan Jakarta, Minggu (6/12).
Oleh karena itu, setiap rumah sebaiknya memiliki lubang biopori. Idealnya, rumah seluas 100 meter persegi memiliki 28 lubang biopori. Ada beberapa langkah untuk membuat lubang biopori. Pertama, buat lubang berdiameter 10 cm dengan kedalaman 30-100 cm dengan menggunakan bor. Beri jarak 0,5-1 m antar lubang. Sedangkan untuk area di bawah pohon, cukup dibuat tiga lubang per pohon dengan formasi seperti segitiga sama sisi.
Kedua, lakukan pengerasan bibir lubang untuk mencegah erosi tanah masuk ke lubang dan mempertahankan kerapihan mulut lubang. Ketiga, buatlah pengaman lubang dengan besi atau kawat agar tidak ada yang terperosok ke lubang.
Keempat, isi lubang dengan sampah organik seperti sampah dapur, sampah dedaunan, dan sampah taman lainnya. Jangan memasukkan sampah anorganik seperti plastik, baterai, dan styrofoam ke dalam lubang.
Dengan adanya lubang biopori, kandungan air tanah bisa terjaga karena air tidak langsung terbuang ke saluran pembuangan, namun meresap kembali dalam tanah. Air yang meresap ini mengurangi kemungkinan terjadinya banjir akibat meluapnya saluran pembuangan.
Zona air Green Festival memaparkan informasi penting terkait air seperti tips menghemat air, misalnya dengan menggunakan shower saat mandi, informasi mengenai sumur resapan dan pendayagunaan ulang air. Zona air merupakan salah satu zona di Green Festival yang digelar Green Initiative Forum di Parkir Timur Senayan Jakarta, 5-6 Desember. Green Festival adalah kampanye lingkungan tahunan yang bertujuan menyadarkan masyarakat akan isu pemanasan global. Read More......
Langganan:
Postingan (Atom)