Kurang lebih 3 bulan yang lalu, saya mendapatkan kontak 2 orang dari DPLKTS (dewan pemerhati lingkungan dan kehutanan tatar sunda) yaitu Bapak Mubiar Purwasasmita dan Bapak Sobirin, kontan langsung saya menghubungi salah satu dari mereka. Orang pertama yang saya hubungi via sms adalah Bapak Mubiar, beberapa hari kemudian kami pun bertemu muka di rumah seorang petani organic yang terbilang berhasil, namanya Bapak Agung, beliau sudah memulai pertanian organiknya sejak 2004 lalu dan kini sudah bisa hasil padi organiknya sudah bisa mencapai belasan ton gabah kering giling (GKG) per hektarnya. Pak Agung beruntung sekali karena mendapatkan bimbingan langsung dari Bapak Mubiar.
Pertemuan dengan Bapak Mubiar yang dosen ITB dan ahli kimia ini tidak saya sia-sia beberapa pertanyaan tentang sampah dan pertanian terlontar dan di jawab dengan lugas dan tegas. Berkenaan dengan masalh sampah Bandung tercinta ini kata beliau “Pemerintah harusnya tanya saya.”, oh jadi PEMKOT tidak pernah bertanya sama Bapak? Di saat yang sama sedang diselenggarakan pertanian metode SRI (system rice intensivication), isinya mengenai pengenalan dan perbaikan struktur tanah, efisiensi air, dan pertanian padi organic. Jadi bertani tanpa menggunakan pupuk sintetik/kimia buatan atau racun serangga/hama (insectisida), selain ramah lingkungan dan sehat alias aman dikonsumsi – system ini juga amat murah sekali, karena tidak perlu beli bahan-bahan nya, semua disediakan oleh alam. Karena berusaha untuk memanfaatkan yang ada maka pengenalan karakter hama, gulma dan banyak lagi juga di berikan sebagai materi terkait. ....
Karena cuma 2 hari maka semua berkisar pengenalan dan praktek untuk tindak lanjutnya, disarankan membentuk kelompo-kelompok tani agar dapat berdiskusi dan mencari solusi. Hebat ya, petani dipicu untuk menjadi peneliti dan pelaku sekaligus, petani jadi pintar dan bukan main lah. SubhanaLlah …..semoga para petani benar-benar menajdi pintar dan kritis terhadap permasalahan yang ada tidak tuturut munding.
Padi itu bukan tanaman air jadi jangan digenangi air, tapi padi perlu air. Sambil menyelam – meminum air, sambil terus belajar mengenai tanah dan tumbuhan yang satu ini saya pun mencoba menanam padi dalam karung plastic, plastic keresek dan plastic lain yang terbuang. Pokoknya padi itu sebaiknya di tanam dengan jarak tanam min 50cm agar akarnya mengembang. Medianya tanah dan kompos, pupuknya – pupuk alami buatan sendiri dari rebung/iwung, bonggol pisang dan buah-buahan. Singkatnya sekarang pada saya berumur 1,5bulan, subhanaLlah anakannya sudah lebih dari 50 anakan. Saya jadi teringat firman Allah tentang sedekah dan kebaikan, “kebenaran itu ibarat sebuah pohon yang mempuyai banyak dahan dan masing-masing mempunyai banyak ranting – dan masing-masing ranting mempunyai banyak cabang dan seterusnya.” Ini adalah mengaji lewat alam…”lihatlah bumi yang dihamparkan dan langit yang ditinggikan….sesungguhnya ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang beriman.
Karena masih coba-coba banyak juga kendalanya, tapi bukan soal, setiap masalah adalah ujian asal jangan dibuat-buat maslahnya. Kalau mau pintar dan benar harus sabar dan tahan uji serta ikhtiar yang benar (istiqamah). Berikut ini adalah berturut-turut kesalahan yang saya alami dalam menanam padi dalam pot penyemaian tidak mempertimbangkan pemindahan padi setelah usia tanam, padi metode SRI ini di tanam pada usia 5-7 hari jadi masih muda. Saya menyemai ratusan benih padi tempatnya belum ada, akhirnya cuma kurang dari 30 benih yang di tanam sisanya didiamkan sampai besar, ada yang mati karena kurang media ada juga yang di minta teman-teman untuk percobaan nyawah di rumah katanya.
pada saat pemindahan sebaiknya usia padi tidak lebih dari 15 hari agar biji padi masih ada dan akar belum jadi benar, karena jika sudah jadi dan biji padinya sudah hilang, padi lebih membutuhkan perhatian dari biasanaya. plastic tempat menanam padi saya lubangi banyak sekali, sehingga air mudah keluar. Sebaiknya tidak dilubangi sama, biarkan air menguap dengan panas matahari, sehingga padi lebih tahan sekalipun tidak di siram selama 1 minggu. penggunaan pupuk alami, dinamakan MOL oleh kebanyakan orang yang menjadi guru saya, MOL saya tempatkan dengan tertutup rapat sehingga udara sulit masuk hasilnya MOL tidak efektiv.
MOL juga bisa buat activator kompos.untuk sementara sekian dulu tentang padinya, saat ini saya sedang semai baru, kali ini tentunya sedikit saja karena sudah ada catatan kesalah di atas, jadi lebih hati-hati. Saat ini baru kecambahnya saja yang keluar (sekitar 3 hari) di rendam air dengan kompos. Insya Allah saya akan bagi-bagi pengalaman, mengenai padi ini, semoga bermanfaat. Bagi yang tertarik boleh email ke ardhielemeidian@gmail.com atau posting saja dib log ini.
Rabu, 27 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar