Jumat, 21 November 2008

Perhatian Berupa Bantuan Alat-Alat Kerja dan Bangunan dari Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat

Teks yang tidak ingin ditampilkan
Perhatian Berupa Bantuan Alat-Alat Kerja dan Bangunan dari Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat
(Semoga menambah semangat mensosialisasikan dan mengaplikasikan 3R)

Ketika itu sampah di TPS GCA menumpuk sekitar 70m3, salah seorang aktivis fokal mendatangi PD Kebersihan dari mulai wilayah Bandung Timur yang ketika itu di pimpin oleh Bapak Toha (sekarang Bapak Jemarun), Bapak Kabid Bandung Timur tidak ada di tempat. Lalu kami mendatangi PD Kebersihan Pusat di Jalan Surapati. Bertemu dengan staff PD Kebersihan kemudian pembicaraan dilakukan dengan Bapak Kuswadi yang menjabat sebagai sekpri Dirut PD Kebersihan, keesokan harinya sampah di TPS GCA di angkut menggunakan alat berat dan sekitar 4 buah dump truk.....

Dua bulan berlalu semenjak sampah diangkut dengan menggunakan alat berat di TPS GCA, pnegangkutan kembali tidak menentu sampah menumpuk kembali, padahal kami sudah mampu mereduce hingga lebih dari 60% sampah di TPS, itu belum termaksud warga yang komposting di rumah. Fokal kembali menugaskan seorang aktivisnya untuk melaporkan keaadaan tersebut ke PD Kebersihan, seperti biasa kami mendatangi PD Kebersihan Bandung Timur di Jalan Pasir Impun – Ujung Berung, seperti biasa Kabid tidak ada di tempat, katanya baru pergantian kabid 2 hari yang lalu. Perjalanan kembali kami lakukan menuju ke Jalan Surapati, di sana kami bertemu langsung dengan Bapak Cece – direktur utama PD Kebersihan, beliau memberikan beberapa informasi yang amat bermanfaat terutama mengenai program pemerintah propinsi jawa barat yang mengemban UU no.18 RI, jadi ini adalah program nasional yang ironisnya hampir tidak ada sosialisasinya di masyarakat terbawah dimana dalam program ini masyarakat amat memegang peranan penting.


Selanjutnya kami dan pak dirut merencanakan pertemuan yang di hadiri semua pihak terkait, pertemuan ini membicarakan seputar disiplin pengangkutan sampah dari tps ke tpa yang bermasalah, kemudian bantuan dari pihak dinas tata ruang dan permukiman propinsi yang menjadikan 3R sebagai proyek masyarakat.
Konsolidasi yang Membawa bantuan dari DisTerKim JaBar

Memang benar faktanya sesuatu yang kurang baik menjadikan kita lebih kuat dan dewasa bahkan bijaksana. Konsolidasi dengan pihak PD Kebersihan yang isinya kurang lebih adalah klaim pengangkutan yang tidak disiplin membawa bantuan dari DisTarKim JaBar. Sekalipun pengangkutan sampai saat ini masih jauh dari disiplin, padahal hanya tinggal 40% saja yang diangkut.

Tetapi semua kami sikapi dengan baik dan istiqamah, sekalipun kritik dari warga mengenai kredibilitas fokal dipertanyakan, semua itu menjadikan kami lebih kuat dan lebih sabar. Allah SWT. adalah penolong fokal yang paling utama, perjuangan fokal untuk membantu pemerintah menyadarkan masyarakat tentang masalah persampahan – meskipun berbatu tak dirasa dengan keyakinan bahwa Allah tidak memberikan melainkan kebaikan, termaksud sampah.

Hari yang dinanti pun tiba pertemuan dengan DisTarKim dan PD Kebersihan berlangsung di Griya Cempaka Arum di sebuah rumah sederhana ketua fokal, dalam waktu dekat DisTaKim akan merealisasikan proyek bantuan alat-alat kerja 3R dan perbaikan bangunan di TPS GCA, insya Allah. Kami Cuma berharap masyarakat luas dapat mengerti bahwasanya ini adalah sebagian kecil dari upaya 3R yang terbukti bisa mereduse sampah hingga puluhan persen, ke depan harapan kami masyarakat menjadi sadar, pemerintah juga sadar bahwa pemberian Allah SWT berupa sampah adalah kebaikan yang faktanya mempunyai potensi kepada kerusakan, semua bergantung dengan cara apa yang di ambil dalam mengatasainya. Jika caranya sesuai dengan aturan alam (sunnatuLLah) dan aturan Allah (syari’at) potensi buruk yang merusak tidak akan terjadi atau setidaknya potensi kerusakan menjadi mendekati 0.

Ini adalah sebuah pelajaran berharga bagi siapa saja, dan kami menyikapi hal ini dengan positif, 3R adalah solusi persoalan sampah yang umum, maka berangkat dari 3R adalah kebijakan yang natural dan bersahabat serta murah. Kenapa harus berpikir rumit jika solusi telah diperlihatkan oleh Sang Khalik, bukankah akal manusia eksis untuk mempelajari alam dan kemudian beriman bagi mereka yang berpikir.

Tidak ada komentar: