Jumat, 13 Maret 2009

RECYCLE SAMPAH PLASTIK























RECYCLE SAMPAH PLASTIK

Sebuah kerjasama antara pengelola sampah kota dan pengelola sampah domestic wilayah Griya Cempaka Arum (Fokal). Kerjasama ini diawali melalui sebuah pembicaraan dengan Dirut PD Kebersihan beberapa waktu sebelumnya. Kegiatan dilimpahkan kepada Humas PD Kebersihan – yang harus direstui oleh sang dirut juga.

Syahdan sampailah rombongan PD Kebersihan dan kelompok ibu-ibu pengrajin sampah daur ulang, kata ibu-ibu pengrajin sampah plastic bisa didaur ulang dengan syarat bahan-bahan yang akan dijadikan kerajinan tidak bercampur dengan sampah organic, karena sampah organic dapat menimbulkan bau sedangkan sampah nonorganik tidak. Selain itu sampah organic bisa menyebabkan sampah nonorganik menjadi kotor dan menjijikan. Kesimpulannya sampah-sampah tersebut harus dipisahkan dari awal, sehingga tidak menimbulkan masalah, malah bisa menjadi sumber kreatifitas....

PD Kebersihan diwakili oleh 3 orang staf humas, Fokal mengundang setiap RT dan RW se GCA dan perwakilan warga dari tiap RT – 2 orang. Pelatihan ini dimulai dari jam 10.00 wib dan dihadiri oleh lebih dari 50 orang ibu-ibu dan beberapa perwakilan RT dan RW. Pelatihan dimulai dengan tekhnik melipat sampah bungkus kopi atau sejenis, kemudian tekhnik tersebut dikembangkan dengan menyusun pola yang sudah ada pada sampah bungkus kemasan tersebut. Kemudian berlanjut dengan membuat bunga dari gelas bekas air mineral dan taplak meja dari strow (sedotan) air mineral tersebut. Ada yang hampir terlewat, yaitu merajut dengan bahan plastic keresek bekas belanja.

Pelatihan selesai sekitar jam 14.00 wib, rombongan PD Kebersihan dan ibu-ibu pengrajin dari RW 15 Taman Sari – Bandung meninggalkan tempat pelatihan yang diselenggarakan di Masjid An Nur di bilangan GCA. Namun ibu-ibu dan Fokal tidak serta-merta meninggalkan tempat pelatihan, mereka begitu asyiknya terus berbagi kreatifitas dan merencanakan berbagai kreatifitas lainnya.

Janjinya PD Kebersihan akan memfasilitasi jika produk ini menjadi menjamur diberbagai tempat. Buat Fokal penanggulangan masalah sampah ini adalah tanggung jawab kolektive dan harus dimulai dari mana saja kita mulai menyadarinya. Memang idealnya pengelolaan sampah ini harus dari hulu ke hilir, ibarat hulu dan hilir sungai maka untuk mencapai sebuah keberhasilan dibutuhkan juga sampan yang layak dan pengayuh yang baik atau sebuah peerahu motor bahkan kapal besar. Siapa yang bisa menyediakan kapal besar itu? Atau hanya sampan dengan pengayuh yang seadanya?

Makin baik sarana dan prasarana akan makin mudah mencapai tujuan, yang jauh lebih penting adalah metodenya – dan dukungan akan metode tersebut. Jika metode dan infra struktur telah terdefinisikan maka ide dasar penanganan masalah ini yang harus dibesarkan terlebih dahulu. Ironisnya ide ini seperti bertepuk sebelah tangan – alias tidak terdengar bunyinya, gema dari penanganan sampah ini hanya berkisar kepada penanganan temporal dengan biaya yang amat besar, melibatkan investor yang tidak jelas juntrungannya. Ingat persoalan sampah ini akan benar-benar beres jika masyarakat termaksud para elit dan eksekutifnya sadar akan ide dasar persoalan ini.

Ide dasar ini telah ada dan tumbuh dalam tubuh Fokal, maka Fokal merasa perlu untuk mensosialisasikan setiap kegiatannya dan setiap permasalahan berikut jalan keluarnya jika memungkinkan. Singkat cerita disebuah kelurahan di cicadas (dekat dengan kantor PD Kebersihan) tepatnya kelurahan cibeunying kidul yang diwakili oleh ICD RZI Bapak Warjita ingin juga melakukan kegiatan seperti yang Fokal lakukan dengan keterbatasan lahan, mereka membuat komposter skala rumah tangga dan ingin juga bisa mendaur ulang sampah plastic. Fokal memfasilitasi Bapak Warjita untuk bisa mengajukan pelatihan tersebut kepada pihak terkait di PD Kebersihan. AlhamduliLlah pelatihan tersebut telah terlaksana.

Bagi semua kalangan dan pemerhati masalah persampahan, semua ini adalah sebuah upaya yang seyogyanya mendapatkan support yang layak dari berbagai kalangan. Kemudian support tersebut dikonsolidasikan dan bersinergi dalam sebuah naungan. Inilah cita-cita sekaligus harapan kami yang masih amat jauh mata memandang tujuan itu. Oleh sebab itu dukungan; baik berupa kritik yang membangun dan follow up lainnya amat dinantikan untuk sekedar melakukan perbaikan – menuju masyarakat yang lebih baik yang berkesadaran.

Tidak ada komentar: