Minggu, 01 Maret 2009

Meeting dengan PD Kebersihan Kota Bandung

Sabtu 17 januari 2009 Fokal yang terdiri dari 5 orang kadernya datang ke kantor PD Kebersihan Kota Bandung, ini adalah lawatan yang entah ke berapa kalinya. Kali ini Fokal dengan Bapak Dirut PD Kebersihan Cece H. Iskandar telah sepakat untuk mengadakan pertemuan di hari tersebut untuk membahas kinerja PD Kebersihan di lapangan.

Fokal diwakili oleh Ibu Dwi Retnastuti, M.Ardhi E, Ibu Ratih K, Ibu Sonya R dan Ibu Yati. Pihak PD Kebersihan duduk bersama dalam satu meja, Bapak Cece H.Iskandar (dirut), Bapak Suherman (Sek.BPPP), Bapak Adi Taufik (Bid.H2), Bapak Samin (bercam Gedebage), Bapak Jemarun (Ka.Bid.Bandung Timur), Ibu Agryani PR (Ka.Sat.Lit).
...
Pertemuan ini membahas seputar kinerja kedua belah pihak di satu sisi Fokal telah memberikan kontribusinya dengan menggalang restribusi yang semakin meningkat, terhitung sejak januari 2008 sampai dengan November 2008 Fokal telah berhasil mengumpulkan restribusi lebih dari 17 juta Rupiah. Sejalan dengan hal tersebut reducing atau pengurangan volume pembuangan akhir yang berdampak pada biaya transportasi pembuangan PD Kebersihan, juga telah dilakukan dengan segala daya upaya oleh Fokal dan dukungan masyarakat Griya Cempaka Arum.

Ironisnya dengan restribusi yang meningkat dari bulan ke bulan dan pengurangan volume akhir sampah, pengangkutan sampah menuju TPA malah semakin bermasalah. Masalah yang timbul bervariasi dan muncul dari beberapa level, hal ini amat mengganggu masyarakat karena penumpukan sampah yang sepertinya menjadi hal yang biasa di masyarakat Kota Bandung.

Benarkah kesadaran masyarakat akan sampah sedemikian minimnya? Kenapa Pemerintah membiarkan situasi ini? Tidakkah cukup pelajaran ’Bandung Lautan Sampah’ dan musibah di Leuwih Gajah menjadikan kita sadar? Sadar bahwa sampah adalah tanggung jawab pemerintah dan penghasilnya (masyarakat), penanganan sampah mustahil bisa tuntas jika hanya dilakukan oleh salah satu dari kedua elemen tersebut. Mustahil jika hanya pemerintah saja yang mengelola sampah, juga mustahil jika hanya masyarakat semata yang melakukan pengelolaan. Pengelolaan sampah harus dilakukan dan bersinergi antara masyarakat dan pemerintah, demikian idealnya.

Pada kesempatan pertemuan tersebut antara Fokal dan PD Kebersihan adalah upaya sinergi pengelolaan sampah antara masyarakat GCA diwakili oleh Fokal dan PD Kebersihan Kota Bandung di lain pihak. Inilah awal dari sebuah kebijakan yang dibangun oleh kedua belah pihak yang saling perduli dan berkepentingan, perduli akan penanggulangan dampak sampah dan berkepentingan kepada aspek tata lingkungan yang layak untuk permukiman. Ini baru awalnya, kemudian semua yang direncanakan perlu proses dan proses tersebut butuh kesabaran. Setidaknya pertemuan dihari itu banyak membawa masyarakat GCA kepada suatu perubahan paradigma persampahan. Yang awalnya hanya berkutat dengan sistem Kumpul – Angkut – Buang yang berdampak pada semakin cepatnya usia pakai TPA, kepada sistem pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat dengan dukungan penuh pemerintah tentunya.

Apa jadinya jika masyarakat tidak didukung oleh pemerintah, celakanya malah dimusuhi. Bukankah pemerintah adalah pelayan masyarakat? Yang seharusnya bisa menyelesaikan persoalan masyarakat tanpa adanya persoalan baru, jika masyarakat mau berubah, mengapa tidak didukung dengan sungguh-sungguh. Dukungan yang datang hanya merupakan upaya simpatik kelompok tertentu yang bertujuan sama dan sejalan. Tanpa dukungan yang utuh dan sungguh-sungguh dari pemerintah, pada prosesnya terjadi berbagai kendala dan benturan.

Allah selalu berserta orang-orang yang sabar, hanya kalimat ini yang menjadikan kami bertahan dan menyerang. Berbuat sedini mungkin, meningkatkan kesadaran masyarakat kemudian aplikatif di lapangan. Bagi kami pelajaran masa lalu adalah ujian, sehingga kemudian hari akan menjadikan keadaan semakin baik dan lebih baik. Kebenaran hanya milik Sang Khalik dan kebenaran ini kami usung dengan simpatik, keyakinan bahwa kebenaran pasti menang mengalahkan kebathilan, sisi lain yang menyalakan api perjuangan untuk membawa masyarakat menuju keadaan yang lebih baik, ammiin insya Allah.

Tidak ada komentar: