Kamis, 20 Agustus 2009

KUNJUNGAN WARGA KOTA CIMAHI







DALAM RANGKA PEMBINAAN WAWASAN PENGELOLAAN TPA (KONSEP 3R DAN KOMPOSTING), DINAS PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN KEBERSIHAN PEMERINTAH KOTA CIMAHI DAN MASYARAKAT PENGELOLA SAMPAH CIMAHI, BERKUNJUNG KE GRIYA CEMPAKA ARUM UNTUK BERBAGI PENGALAMAN DENGAN FOKAL .


Beberapa hari lalu perwakilan PemKot Cimahi dari Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan melakukan survei untuk kemudian membawa masyarakat nya mempelajari dan membandingkan pengelolaan sampah di beberapa tempat. Sebelum ke GCA rombongan yang terdiri dari empat mobil van dan satu buah bus besar ini berkunjung ke pengelolaan sampah di Unpad Jatinangor.

Tidak kurang dari 100 orang partisipan berdialog dan bertukar pengalam serta pemikiran dengan kader Fokal. Masjid Siti Aisyah pertemuan dimulai. Ibu Dwi Retnastuti sebagai Ketua Fokal memberikan pemaparan mengenai sejarah dan awal mula kegiatan fokal. Bukan tanpa perjuangan dan kerja keras, semua memerlukan pengorbanan ; baik material maupun imaterial.....


Di awali dengan dua orang ibu (ibu sonya dan ibu rena), kemudian dibentuklah fokal yang mayorita anggotanya ibu-ibu dengan sedikit sekali kaum bapak nya. Sampai dengan hari ini Fokal tetap eksis dalam pengelolaan sampah.

Konsolidasi dengan pemerintah dan LSM terkait, sosialisasi dengan masyarakat lokal sampai luar pulau pun dilakukan. Hasilnya dukungan serta support lainya diraih, meskipun masih banyak aral yang merintang Fokal berniat dan bertekad tetap eksis dalam management persampahan ; mulai dari pengelolaan sampai dengan pengolahan.

Berbagai kunjungan dari berbagai element masyarakat dan Pemerintah adalah salah satu bukti nyata kinerja dan tekad fokal dalam upaya pengentasan permasalahan persampahan Kota dan di manapun juga.

Dengan tanpa diiringi rasa tinggi hati, yang semoga tidak pernah mendekati, Fokal berharap kesadaran masyarakat dan elemennya serta dukungan penuh pemerintah akan dapat merubah pola-pola penanganan sampah menuju kepada pengelolaan sampah yang lebih baik, yaitu :”Pengelolaan sampah berbasis masyarakat”.

Tidak ada komentar: