Jumat, 21 November 2008

Penggunaan Alat Berat Akibat Ketidak Disiplinan Petugas


Akhirnya pengangkutan sampah menggunakan alat berat berupa loader (sebuat mesin buldozer). Ini adalah akibat dari tidak disiplinnya pengangkutan, tidak ada jadwal dan rencana yang berkesinambungan.... Jelas sudah bahwa metode lama tidak bisa menyelesaikan permasalahan sampah kota dan di manapun. Sampah adalah masalah makro dan timbul karena eksistensi masyarakat manusia, jadi peran serta masyarakat adalah mutlak. Tidak mungkin persoalan yang setiap waktu dan detik muncul bisa diselesaikan oleh instansi sekelas negara sekalipun, dalam hal ini pemerintah cukup berfungsi sebagai fasilitator dan pengembang tekhnologi yang ramah, jangan coba-coba metode baru yang belum jelas hasilnya dan dampaknya. semua hanya akan membuat masalah baru, sudah jelas banyak masalah dan masalah yang lama juga belum terselesaikan mau coba-coba yang baru.

Komposting dan 3R jelas metode kebijakan, mengurangi sampah pada sumbernya, mengguanakan kembali berarti penghematan dan mendaur ulang adalah upaya mengurangi ke sia-sia an. kemudian Komposting adalah metoda alam yang di adopsi untuk recovery land , tanah menjadi lebih surbur, ekosistem terjaga dan banyak manfaat lainnya.

Kalau saja manusia mau berpikir sedikit saja mengenai hal ini berbagai kerugian bisa terhindari dan ini semua mudah sekaligus tanpa resiko.
Read More......

Informasi seputar kegagalan pengelolaan sampah kota

Informasi seputar kegagalan pengelolaan sampah kota
”Yang saya khawatirkan adalah Politisi dan LSM yang ada di sekitar pemerintahan Kota.” Ini adalah sebuah statment dari seseorang yang bergerak di bidang pengelolaan sampah. Otak ku menerawang jauh .....Politisi dan LSM????...

Kemudian di sebuah instansi pemerintahan wilayah, informasi yang sangat miring juga muncul berkaitan dengan politisi di gedung mewahnya, ”anggota dewan yang terhormat....” Pertanyaan yang amat mengelisahkan hati.

Berikutnya adalah mengenai infrastruktur yang di batasi oleh anggaran yang tidak rasional, pengajuan anggaran untuk pengelolaan sampah di potong habis lebih dari separuhnya, yang anehnya jika anggaran tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan mengapa di terima. Di suruh berbagi minuman dengan gelas kosong. Jelas yang menerima semua itu dengan mudah sangat tidak bijaksana atau memang tanpa ilmu, tidak perduli kalau nanti akhirnya akan berdampak negatif bagi siapa saja.

Di lapangan, semua pekerja manut kepada pimpinannya, keterbatasan tidak menjadi alasan – pekerjaan harus tetap selesai. Di sisi lain permainan akal-akalan dalam sebuah kesempatan yang sempit di lakukan oleh oknum penyelenggara kebersihan, dengan deal-deal yang menjanjikan sejumlah rupiah masuk kantong, fasilitas umum buat cari tambahan.

Akhirnya musibah melanda sebagai teguran akan kedzaliman, wahai saudaraku kita hidup dalam sebuah kekuasaan besar Yang Maha Suci, Dia benci kemunafikan, kebohongan dan kejahatan. Teguran itu masih terus berlangsung hingga kini, hanya saja teguran-teguran itu masih tidak di perdulikan. Toh teguran itu jauh menimpa perilaku-perilaku kedzaliman, kalau hanya menimpa mereka yang kecil-kecil itu biasa dalam sebuah perubahan. Rakyat kecil memang selalu menjadi bulan-bulanan dan perasan dari kekejian kekuasaan.

Semua ini butuh sebuah perubahan mendasar yang berlandaskan akal yang jernih, pemikiran yang matang, bukan kesenangan sesaat bagi segelintir manusia serakah yang haus materi dan kekuasaan.

Kekuatan do’a adalah senjata orang-orang beriman, Allah SWT menjadi pelindung mereka, para malaikat menjadi tentaranya. Waspadalah kalian manusia-manusia yang jauh dari Pencipta alam, semoga Allah menunjukan jalan.
Read More......

Benang Merah Perseteruan

Pada umumnya masyarakat mendukung system 3r yang di usung pemerintah dalam upaya mengurangi jumlah total pembuangan sampah ke tpa, senada dengan itu di tps gca insya Allah akan di Bantu oleh distarkim dalam merealisasikan program ini. Distarkim jawa barat akan memenuhi kebutuhan yang menunjang program ini. Insya Allah ke depan Fokal akan berusaha untuk mereduse volume pembuangan hingga 20% atau 1m3/hari. Ini adalah sebuah ikhtiar, bisa sampai ke angka tersebut – bisa juga tidak. Setidaknya saat ini volume pembuangan akhir sudah mencapai angka 40%.
...
Namun layaknya sebuah bahtera di laut lepas, badai dan ombak adalah hal yang biasa, karena Allah memang menciptakan itu semua, hakikat sesuatu yang datangnya dari Allah adalah kebenaran dan kebaikan. Oleh karena itu semua kami sikapi dengan baik, menunjukkan sebuah kualitas masyarakat yang tahan uji. Insya Allah setelah ujian ini kita dan seluruh komponen masyarakat akan jauh lebih baik dan lebih kuat.

Bantuan ini adalah untuk masyarakat, tidak ada yang jadi pahlawan dari apa telah dihasilkan, tidak ada satupun kepentingan yang diusung kecuali membantu masyarakat dalam menyelesaikan persoalan persampahan. Kalimat yang paling tepat adalah mengembalikan semua ini kepada Maha Pencipta, Allah SWT. , Dia lah Yang Maha Memberi, manusia hanya berusaha. Jika terjadi sesuatu karena kemurahan Allah ini, maka biarlah Allah yang menyelesaikan persoalan ini semua.

Sampai detik ini bahtera Fokal telah berlabuh di berbagai perlabuhan, yang kami dapat insya Allah berupa kebaikan, semua diaplikasikan kepada maysarakat sepenuhnya untuk kebaikan. Meskipun ada segelintir manusia yang merasa tidak nyaman dengan berbagai kegiatan kami, kami hanya bisa memohon maaf karena yang kami lakukan adalah berdasarkan keyakinan yang ada, barangkali ada sekelompok yang merasa terlangkahi atau diabaikan, semuanya bukan karena keangkuhan, hanya saja kebutuhan masyarakat lebih utama dari pada pemberitahuan-pemberitahuan yang formal tadi. Kesempurnaan hanya milik Allah dan kelalaian adalah sifat manusia. Ada sebuah peribahasa sunda yang amat tepat dengan situasi ini :

KAMI MOAL NGELEHAN,
KAMI MOAL NGELEHKEUN,
TAPI PASTI NEPI KA TUJUAN
NGAN HAMPURA,
BISI AYA NU KALABRAK,
KASERED KABAWA PALID,
KABANJIRAN
JEUNG KAKEUEUM,
DA BONGAN NGAHALANGAN
JEUNG AYA DINA
JAJALANEUN KAMI
Read More......

Perhatian Berupa Bantuan Alat-Alat Kerja dan Bangunan dari Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat

Teks yang tidak ingin ditampilkan
Perhatian Berupa Bantuan Alat-Alat Kerja dan Bangunan dari Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat
(Semoga menambah semangat mensosialisasikan dan mengaplikasikan 3R)

Ketika itu sampah di TPS GCA menumpuk sekitar 70m3, salah seorang aktivis fokal mendatangi PD Kebersihan dari mulai wilayah Bandung Timur yang ketika itu di pimpin oleh Bapak Toha (sekarang Bapak Jemarun), Bapak Kabid Bandung Timur tidak ada di tempat. Lalu kami mendatangi PD Kebersihan Pusat di Jalan Surapati. Bertemu dengan staff PD Kebersihan kemudian pembicaraan dilakukan dengan Bapak Kuswadi yang menjabat sebagai sekpri Dirut PD Kebersihan, keesokan harinya sampah di TPS GCA di angkut menggunakan alat berat dan sekitar 4 buah dump truk.....

Dua bulan berlalu semenjak sampah diangkut dengan menggunakan alat berat di TPS GCA, pnegangkutan kembali tidak menentu sampah menumpuk kembali, padahal kami sudah mampu mereduce hingga lebih dari 60% sampah di TPS, itu belum termaksud warga yang komposting di rumah. Fokal kembali menugaskan seorang aktivisnya untuk melaporkan keaadaan tersebut ke PD Kebersihan, seperti biasa kami mendatangi PD Kebersihan Bandung Timur di Jalan Pasir Impun – Ujung Berung, seperti biasa Kabid tidak ada di tempat, katanya baru pergantian kabid 2 hari yang lalu. Perjalanan kembali kami lakukan menuju ke Jalan Surapati, di sana kami bertemu langsung dengan Bapak Cece – direktur utama PD Kebersihan, beliau memberikan beberapa informasi yang amat bermanfaat terutama mengenai program pemerintah propinsi jawa barat yang mengemban UU no.18 RI, jadi ini adalah program nasional yang ironisnya hampir tidak ada sosialisasinya di masyarakat terbawah dimana dalam program ini masyarakat amat memegang peranan penting.


Selanjutnya kami dan pak dirut merencanakan pertemuan yang di hadiri semua pihak terkait, pertemuan ini membicarakan seputar disiplin pengangkutan sampah dari tps ke tpa yang bermasalah, kemudian bantuan dari pihak dinas tata ruang dan permukiman propinsi yang menjadikan 3R sebagai proyek masyarakat.
Konsolidasi yang Membawa bantuan dari DisTerKim JaBar

Memang benar faktanya sesuatu yang kurang baik menjadikan kita lebih kuat dan dewasa bahkan bijaksana. Konsolidasi dengan pihak PD Kebersihan yang isinya kurang lebih adalah klaim pengangkutan yang tidak disiplin membawa bantuan dari DisTarKim JaBar. Sekalipun pengangkutan sampai saat ini masih jauh dari disiplin, padahal hanya tinggal 40% saja yang diangkut.

Tetapi semua kami sikapi dengan baik dan istiqamah, sekalipun kritik dari warga mengenai kredibilitas fokal dipertanyakan, semua itu menjadikan kami lebih kuat dan lebih sabar. Allah SWT. adalah penolong fokal yang paling utama, perjuangan fokal untuk membantu pemerintah menyadarkan masyarakat tentang masalah persampahan – meskipun berbatu tak dirasa dengan keyakinan bahwa Allah tidak memberikan melainkan kebaikan, termaksud sampah.

Hari yang dinanti pun tiba pertemuan dengan DisTarKim dan PD Kebersihan berlangsung di Griya Cempaka Arum di sebuah rumah sederhana ketua fokal, dalam waktu dekat DisTaKim akan merealisasikan proyek bantuan alat-alat kerja 3R dan perbaikan bangunan di TPS GCA, insya Allah. Kami Cuma berharap masyarakat luas dapat mengerti bahwasanya ini adalah sebagian kecil dari upaya 3R yang terbukti bisa mereduse sampah hingga puluhan persen, ke depan harapan kami masyarakat menjadi sadar, pemerintah juga sadar bahwa pemberian Allah SWT berupa sampah adalah kebaikan yang faktanya mempunyai potensi kepada kerusakan, semua bergantung dengan cara apa yang di ambil dalam mengatasainya. Jika caranya sesuai dengan aturan alam (sunnatuLLah) dan aturan Allah (syari’at) potensi buruk yang merusak tidak akan terjadi atau setidaknya potensi kerusakan menjadi mendekati 0.

Ini adalah sebuah pelajaran berharga bagi siapa saja, dan kami menyikapi hal ini dengan positif, 3R adalah solusi persoalan sampah yang umum, maka berangkat dari 3R adalah kebijakan yang natural dan bersahabat serta murah. Kenapa harus berpikir rumit jika solusi telah diperlihatkan oleh Sang Khalik, bukankah akal manusia eksis untuk mempelajari alam dan kemudian beriman bagi mereka yang berpikir.
Read More......

Kamis, 30 Oktober 2008

Gerobak Bersekat Bantuan Rumah Zakat Indonesia

Bantuan Rumah Zakat Indonesia



Beberapa bulan yang lalu Fokal mengadakan acara sosialisasi mengenai pengelolaan sampah mandiri dengan GLS (Green Life Society), LSM lingkungan dengan basis islam ini menjembatani pertemuan antara Fokal dan RZI.Pertemuan pun dilaksanakan di Kantor Pusat RZI, pertemuan di hadiri oleh 5 orang perwakilan dari Fokal dan 4 orang pihak RZI, pertemuan ini berlangsung sangat bersahabat. Tidak disangka ternyata RZI telah membentuk sebuah ICD (Internal community development) baru yang langsung terkait dengan lingkungan termaksud di dalamnya masalah persampahan. Fokal berkeinginan untuk berkerjasama dengan RZI dalam mengelola lingkungan dan kesadaran masyarakat terutama yang berkaitan dengan kesadaran masyarakat akan problem persampahan Kota.....

Lama di tunggu, sudah lewat 1 bulan akhirnya bantuan RZI datang berupa 1 buah Gerobak yang sudah ada sekat untuk pemilahan, hasilnya 80% lebih efisien dari tidak menggunakan gerobak bersekat. Kami bersyukur RZI begitu perhatiannya kepada Fokal, meskipun kebutuhan akan gerobak angkutan sampah di perlukan sedikitnya 2 buah, meskipun masih kurang amat jelas manfaat dari gerobak bersekat ini. Gerobak pun di operasikan mulai tanggal 26 oktober 2008, baru beberapa hari beroperasi pemilahan terlihat semakin baik, namun beban yang diangkut gerobak tidak sepadan dengan kekuatan rodanya, pada hari selasa pagi tanggal 29 oktober 2008, bagian roda yang terbebani sampah organic terlihat sudah tidak rata lagi. Rodanya speleng karena tidak kuat menahan beban, sepertinya roda tersebut harus diganti dengan roda yang bisa menahan beban lebih berat.

Dengan tidak mengurangi rasa syukur kami dengan bantuan gerobak yang ada, namun kami berharap jika RZI ingin memberikan bantuan berupa gerobak dengan penyekat sampah yang serupa sebaiknya rodanya di ganti dengan roda yang bisa menahan beban lebih berat, seperti roda mobil misalnya.jazakuLlah khairan katsira, asykuru biLLah, rahmat Allah buat siapa saja yang ikhlas dan bersyukur.
Read More......

Konsolidasi dengan PD Kebersihan Kota Bandung

POINT-POINT MEETING FOKAL DENGAN PD KEBERSIHAN BANDUNGBAPAK CECE

Umum : Upaya “Zero Waste” melalui 3R di Griya Cempaka Arum.

Sosialisasi kepada masyarakat dengan Slogan ‘Sampah adalah Berkah dan Menghasilkan uang

Pemilahan sampah dan komposting skala Rumah Tangga, sampah kering menjadi uang dan sampah organik menjadi kompos.Menunjang industri dengan recycling (lapak), Kreatif industri dengan membuat inovasi dan ide-ide kreatif lainnya.Agro Home, penunjang kompos.Mesin pencacah sampah akan membantu proses komposting ataupun recyling, mengingat pembicaraan dengan Bapak Cece hari senin, 15 september 2008 di Kantor PD Kebersihan bersama Bapak Kuswadi dan perwakilan Fokal.....

Countainer TPS GCA, untuk memudahkan pengangkutan dan terciptanya lahan TPS yang baik dan rapi. Perlu diketahui beberapa bulan yang lalu – ke belakang di TPS GCA ada countainernya kemudian rusak dan dibawa oleh staff PD Kebersihan untuk diperbaiki, namun sampai saat ini countainer tersebut masih belum selesai. Mengagendakan pertemuan rutin atau setidaknya bertukar informasi sebagai bentuk konsolidasi antara PD Kebersihan dengan Fokal (Forum Kader Lingkungan, Griya Cempaka Arum) sebagai LSM Lingkungan yang fokus dengan masalah persampahan dan aplikasinya serta manfaatnya untuk masyarakat. Khusus Pengangkutan Sampah di TPS GCA, fokal akan mengefektifkan 3 R baik di masyarakat maupun di TPS, sehingga volume sampah berkurang yang akan berdampak kepada pengangkutan baik dari rumah ke TPS, mupun dari TPS ke TPA.

3 R di GCA membutuhkan tunjangan sarana dan prasarana yang bisa dilakukan secara berkala, seperti : sosialisasi 3R di masyarakat (oleh fokal), bantuan-bantuan umum seperti : alat-alat transportasi pengangkutan, tong sampah dan alat-alat kerja di TPS berikut countainer (dilakukan bersama).Peninjauan ulang efektifitas dan efisiensi pengangkutan sampah di TPS GCA, seperti : penetapan jadwal pengangkutan sampah dari TPS ke TPA.

KESIMPILAN DAN HASIL RAPAT DENGAN PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG – DI JALAN SURAPATI

Pihak Pd Kebersihan : sekurang-kurang nya 6 orang dan maksimal 8 orang, 1 orang diantaranya ingin berangkat ke jepang untuk mempelajari persampahan di negara tersebut.Bapak Cece Iskandar (direktur utama),Divisi tekhnik, Litbang, Sat Lit, Bapak Jemarun (kabid bandung timur) dan Bapak Samin (kabercam)

Pihak Fokal : dua orang perwakilan, Muhamad Ardhi Elmeidian dan Muhammad Tabroni.

Kesimpulannya adalah Menurut Bapak Cece I, bandung adalah Kota Besar – pada umumnya kota-kota besar di beberapa wilayah di Indonesia memeiliki kawasan percontohan untuk menanggulangi masalah persampahan (pilot project), tidak demikian dengan Bandung. Bandung belum memiliki 1 daerah pun yang bisa dikatakan berhasil mengurus masalah persampahan tersebut. Oleh karena itu pihak PD Kebersihan berniat untuk mengajak FOKAL berkerjasama untuk menerapkan 3 R dan Komposting serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan 3R.

Dengan kata lain Fokal dan TPS GCA akan di jadikan pilot projectnya PD Kebersihan – Kota Bandung.Untuk menunjang kegiatan tersebut (3R) dan komposting pihak PD Kebersihan mengatakan bahwasannya setiap tahunnya di anggarkan dari Pemerintah Provinsi (P3JB) untuk menunjang kegiatan tersebut. Belum lagi biaya perawatan dan lain-lain semuanya dari APBD. Mengenai Countainer untuk di TPS GCA sesegera mungkin di realisasikan waktu yang di berikan untuk merealisasikan countainer adalah 2 minggu s/d 1 bulan, jadi follow up kepada beliau bisa di lakukan setidaknya pada tanggal 1 november 2008 dan atau paling lambat 15 november 2008.

Hal ini amat mendesak mengingat TPS GCA awalnya memiliki countainer Sekarang tidak, dan berkenaan dengan rencana PD Kebersihan ingin menjadikan TPS GCA sebagai pilot Project, serta mempermudah pengangkutan dan kerapihan. Begitu juga halnya dengan mesin pencacah sampah, penjelasannya sebagai berikut : mesin pencacah sebenarnya ada 3 buah yang tidak di operasikan sama sekali, karena tidak ada tempat untuk mengelola sampahnya, salah satunya adalah di arcamanik (hanya itu yang saya ingat). Ke 3 mesin tersebut akan coba di tarik salah 1 nya untuk di tempatkan di GCA – jika pihak-pihak yang telah menerima mesin tersebut tidak berkeberatan, sebagai penunjang kegiatan komposting dan 3R. Atau akan di ajukan dalam tahun anggaran berikutnya (desember 2008). Jika hanya memindahkan mesin cacah salah 1 dari ke 3 tempat yang tidak ada pengelolaan sampahnya itu hanya membutuhkan waktu 2 minggu, jadi follow up bisa di lakukan pada tanggal 1 november 2008 dan atau di bulan desember 2008.

Selain dari semua itu Fokal mengajak pihak PD Kebersihan untuk terus berkomunikasi aktif dan saling bertukar informasi mengenai masalah persampahan kota dan GCA khususnya. Maka perlu diadakan pertemuan rutin menyangkut beberapa hal dan perkembangan di lapangan (minimal 1 bulan 1 kali), dalam hal ini Fokal perlu menggalakkan kegiatan kembali terutama di GCA dan TPS GCA, agar kegiatan tersebut bisa menjadi masukkan atau bahan diskusi dengan Pihak PD Kebersihan.
Read More......

Kamis, 18 September 2008

Tumpukkan Sampah mencapai 70m3 di TPS GCA

Bau kotor dan banyak lagi kata yang tidak baik bermunculan dari orang yang melintasi TPS GCA, di tempat ini FOKAL mengadakan program komposting, bayang kan dengan komposting saja TPS ini bisa menumpukkan sampah sampai dengan puluhan m3 apalagi tanpa komposting.

Menelephon PD Kebersihan sudah berulang kali, kali ini harus di datangi lagi seperti yang terjadi beberapa bulan lalu, sampahnya hampir sama sekitar 70m3 hanya saja yang saat ini ada pengangkutan tapi tanpa pengawasan. Saya pun mendatangi PD K bandung timur di jalan pasir impun kemudian bertemu dengan beberapa awak PD K bandung timur, sayang kabid bandung timur yang baru saja mengalami pergantian tidak ada di tempat, kamipun meluncur ke jalan surapati tempat PD kebersihan bandung pusat. Di tempat itu kami bertemu dengan Bapak Cece dan Bapak Kuswadi, ternyata mereka lumyan care terhadap kami, itu kesan yang ada dan apa adanya.
...
Keesokan harinya, pagi-pagi jam 7.30 bapak jemarun kabid PD K bandung timur sudah tiba di rumah saya untuk memastikan pengangkatan sampah yang selama ini berjalan tidak semestinya. Datanglah 3 buah dam truck dan 1 colt diesel, jadi total yang diangkut maksimal 36m3 padahal total sampah ada lebih dari 70m3. Kata pak jemarun ini warisan kabid yang lalu dan ini adalah kesalahan kabesjam yang tidak kontrol terhadap keadaan TPS. Walaupun begitu kami FOKAL tidak menyalahkan siapa-siapa karena ini adalah proses pembelajaran, di mana FOKAL berkeingainan untuk zero waste bersama-sama warga Griya Cempaka Arum. Yang penting buat kami kemudian hari tidak terjadi lagi kejelekan-kejelekan yang sama.

Sampai saat ini di TPS kami masih menumpuk sekitar 20m3 sampah, karena ada sedikitnya 2 kali pengambilan dengan volume yang tidak maksimali setelah pengangkutan yang di lakukan selasa lalu. Kami hanya berharap PD KEBERSIHAN kota bandung belajar dari pengalamannya dan mau berkerja sama dengan kami dalam upaya mewujudkan 3r untuk masa yang akan datang.

Terimakasih pak cece, pak kuswadi dan pak jemarun......mohon untuk mendisiplinklan kabesjam gede bage bapak samin, semoga berkerja lebih baik dan lebih benar. Kami menunggu kegiatan dan pertemuan yang lebih bermanfaat untuk kemajuan kita bersama.....
Read More......