Pikiran Rakyat
Kamis, 18 Juni 2009 , 13:39:00
BANDUNG, (PRLM).-Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) pesimis terhadap rancangan perda Jabar tentang persampahan. Dewan Pakar DPKLTS, Sobirin Supardiono, menyatakan, raperda yang akan dijadikan perda itu hanya akan menjadi 'macan kertas'.
Sobirin menjelaskan, saat ini sekitar 90 persen warga Jabar dikategorikan belum peduli terhadap persampahan. bahkan pemerintahnya pun belum serius mengatasi persoalan sampah......
Menurut dia, pengelolaan sampah tidak terlepas dari tiga faktor, yaitu political will, pendidikan, serta budaya. Untuk persoalan political will, kata Sobirin, pemerintah daerah dalam menunjukkannya untuk mengatasi persoalan sampah secara komperehensif.
Demikian pula di bidang pendidikan, tidak ada satu pun mata pelajaran tentang cara pengelolaan sampah di sekolah-sekolah. Sobirin mengatakan, masyarakat pun sudah terbiasa tidak dibebani dengan urusan sampah, karena mereka merasa sudah membayar retribusi.
"Idealnya pengelolaan sampah diawali dari produsennya. Proses pemilahan sampah yang sudah tertumpuk akan memakan biaya tinggi. Sekali ngangkut sampah dari TPS ke TPA bisa menghabiskan Rp 500 ribu per truk,'' ujar Sobirin, Kamis (18/6).
Menurutnya, rencana diberlakukannya perda tentang persampahan sangat bagus. Namun, berdasarkan pengalaman, payung hukum yang berkaitan dengan lingkungan hanya akan menjadi 'macan kertas' yang ompong.
Saat implementasi di lapangan, menurut Sobirin, biasanya terbentur ego sektoral dari masing-masing kota dan kabupaten. Kota dan kabupaten pun, menurut dia, kerap mengabaikan payung hukum yang digulirkan Pemprov. (A-132/kur)***
Minggu, 20 September 2009
DPKLTS Pesimis Terhadap Perda Tentang Persampahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar